Tuesday 29 July 2014

Simbol-simbol Illuminati di Arab Saudi (Wahabi dan Zionis)





Sangat penting menyusuri jalan panjang ajaran salafi Wahabi yang mengeluarkan fatwa-fatwa namun fatwa tersebut selaras dengan misi besar zionis. Berikut ini adalah penjelasan fatwa-fatwa Wahabis dengan misi besar Zionis Israel :

Ø  PERTAMA (Pisahkan Umat Islam dari Ulamanya)
Misi ini bertujuan agar umat islam kehilangan central command/komando yang terpusat dalam segala hal, baik berpolitik, bersosial, beragama, serta saling menghilangkan metode yang benar dalam memahami agama. Mereka sadar bahwa kegagalan mereka selama ini diakibatkan oleh kuatnya semangat dan persatuan kaum muslimin dalam melawan kepentingan Yahudi. Dan semangat serta persatuan kaum muslimin tersebut faktanya terpusat pada para ulama.

Fakta baru, adalah betapa dahsyatnya efek dari “Resolusi Jihad” (22 okt 1945) yang dikeluarkan oleh KH. Hasyim Asy’ari (NU) juga betapa dahsyatnya dampak dari seruan para ulama dalam menumpas PKI. Semua fakta ini menjadi kajian bagi kaum Wahabis yang didalangi oleh kaum kabbalis[1], sehingga menghasilkan kesimpulan bahwa umat muslim harus dipisahkan dengan pemimpinnya. Tentu banyak cara yang dilakukan. Salah satunya adalah dengan menurunkan citra pada kiai dan ulama. Para ulama diterjunkan ke dalam dunia politik kotor, sehingga citra para kiai luntur di mata masyarakat. Dimunculkannya kiai-kiai artis, yang kedalaman agamanya tidak terlalu mendalam. Mereka tayang di berbagai media hanya untuk mengalihkan masyarakat luas dari kiai yang sesungguhnya ke kiai artis. Lalu, di sisi lain, kiai-kiai artis itu dihancurkan. Banyak isu dimunculkan. Seperti kiai artis yang menaruh tarif tinggi, perselingkuhan kiai sejuta umat dan semacamnya.

Fatwa Salafi Wahabi yang disinyalir mendukung misi Yahudi di antaranya :
a)      Sesatnya Mazhab Asy’ariyah dan Maturidiyah
Bukti paling dekat atas fatwa tersebut adalah buku yang berjudul “Mulia Dengan Mazhab Salaf” yang ditulis oleh Ust. Yazid Ibn Abdil Qodir. Dalam buku tersebut pada bab terakhir Ust. Yazid Jawas mengelompokan Asy’ariyah dan Maturidiyah sebagai kelompok yang sesat dan menyesatkan. Sebuah buku yang kontradiktif dengan buku yang mereka ciptakan sebelumnya yang merupakan tahrif (Penyimpangan) dari al-Ibanah yang berjudul “Buku Putih Imam Al-Asy’ari” dengan penerjemah Abu Ihasan Al-Atsari, penerbit At-Tibyan.
b)      Propaganda : Para Ulama adalah Manusia yang tidak Ma’shum (Tidak terjaga dari salah)
Propaganda ini berperan untuk mendorong umat islam keluar dari mazhab-mazhab yang mu’tabar (diakui) dan beralih pada mazhab yang mereka bangun (Mazhab yang tidak bermetodi memahami Al-Qur’an dan Sunnah).
Ternyata, perbedaan pemikiran bukanlah tujuan utama melainkan sarana untuk menghantarkan umat muslim pada konflik. Konflik dan perpecahan di antara umat muslim. Konflik dan perpecahan di antara umat muslim, dengan alasan apapun, tidak bisa diterima. Sebab, kondisi konflik dan perpecahan adalah realitas yang sengaja diciptakan dan dikehendaki oleh bangsa Yahudi yang kabbalistik. Sepertinya Indonesia adalah negara yang akan dihancurkan selanjutnya. Sebab, Indonesia mempunyai beragam agama dan suku. Apabila keragaman ini berhasil dimanfaatkan oleh Yahudi dan berada di bawah kendalinya maka perang besar akan terjadi di Indonesia. Karena itulah, keragaman mazhab dan pikiran keagamaan dapat diterima selagi bisa dipertanggungjawabkan. Sekalipun tidak dapat dipertanggungjawabkan mari kita selesaikan dengan cara yang tidak menimbulkan perpecahan.
c)       Tuduhan “Ta’ashub” atau fanatik kepada para penganut mazhab.
d)      Tuduhan “Ghuluw” atau berlebihan bahkan musyrik terhadap umat islam yang menghormati para ulama dengan cara mencium tangan.
e)      Haramnya Tasawul dengan orang-orang shaleh yang sudah meninggal.

Ø  Kedua (Pisahkan Umat Islam dari Nabinya).
Ini adalah misi kedua yang hendak diwujudkan oleh zionis dan didukung oleh fatwa-fatwa Wahabi. Misi ini penting, mengingat ikatan emotional umat muslim denfan Rasulullah SAW adalah faktor fital yang mampu membuat umat Islam rela mengorbankan segalanya. Adapun fatwa-fatwa wahabi dan tindakan yang mendukung misi tersebut adalah :
a)      Haramnya bepergian menziarahi makan Rasulullah SAW.
b)      Haramnya pelaksanaan maulid Nabi SAW. Mereka sadar betul efek tumbuhnya rasa cinta kepada Nabi SAW melalui pujian dan pembacaan sirah Nabi yang ada di dalam kitab-kitab maulid. Kitab-kitab maulid identik dengan Irhash dan mukjizat Nabi. Fakta telah membuktikan efek maulid yang terjadi pada masa Shalahuddin Al-Ayyubi, bahkan fakta terbaru adalah betapa dahsyatnya efek “Salawat Badar” dalam membakar semangat Umat Islam guna menumpas PKI.
c)       Haramnya Tasawul melalui Nabi SAW setelah wafat.
d)      Menghilangkan Situs-situs bersejarah yang berkaitan dengan Rasulullah SAW dan para sahabat. Efek yang timbul dari tindakan ini adalah : hilangnya bukti fisik perjuangan rasulullah dan para sahabat yang dapat membangkitkan semangat dan keimanan umat islam. Penghapusan situs-situs sejarah juga merupakan kerugian bagi dunia akademik. Sehingga dapat menghilangkan kekayaan budaya sebagai dari bukti material peradaban umat Islam. Kerugian dari tindakan penghancuran akan berdampak besar dan berkepanjangan. Sebab, situs sejarah yang dihancurkan berbeda dengan situs yang direkayasa kemudian hari.
Alasan penghancuran situs-situs bersejarah oleh Salafi-Wahabi adalah syaddus dzari’ah (mencegah kemungkaran yang akan ditimbulkan). Kemungkaran yang akan timbul adalah sikap Ghuluw (berlebihan). Tapi, faktanya mereka melakukan sikap Ghuluw yang lain, yakni membangun museum yayasan Al ‘Utsaimin. Tindakan kontradiktif semacam ini sejatinya adalah rekaya Yahudi-Zionis yang berlenggang kangkung di tanah Saudi Arabia. Mereka berhasil menciptakan isu-isu pemikiran guna memporak-porandakan dunia Arab, khususnya Arab Saudi.
Di mana di dalam museum itu tidak hanya karya yang syekh yang dihormati, bahkan pena terakhir sang syekh pun ditempatkan di tempat khusus dalam etalase mahal. Dengan kata lain, orang-orang Wahabi terjerumus dalam benduk bid’ah dan khufarat setelah sebelumnya menyingkirkan bid’ah dan khufarat. Seperti berada di lingkaran setan, ia berputar-putar dalam kebingungannya sendiri. Sejatinya, ini semua bentuk dari inkonsistensi watak Wahabi yang tidak memiliki tujuan lain selain menghandurkan Islam dari dalam, tepatnya dengan menghadirkan faham wahabisme di tengah-tengah paham Islam.

Ø  Ketiga (Pisahkan Umat Islam dari Al-Qur’an)
Fatwa dan propaganda Salafi-Wahabi yang mendukung misi zionis :
a)      Haram mengikuti mazhab tertentu.
Bukti akan adanya efek dari fatwa tersebut adalah propaganda yang didengungkan oleh Majelis Tafsir Al-Qur’an (MTA). Dalam bahasa jawa, slogan sering didengungkan MTA ini “Ngaji ko’ kitab kuning, ngaji ya Al-Qur’an sak maknanya (mengaji kok kitab kuning, ngaji ya Al-Qur’an dan maknanya)”.
Artinya, orang-orang awam diajak untuk menyelami makna Al-Qur’an tanpa harus patuh pada pendapat ulama  yang alim dan professional di bidangnya. Meninggalkan ulama mazhab sama halnya dengan meninggalkan pendapat seorang dokter tentang pengobatan sebuah penyakit.
b)      Jargon kembali pada Al-Qur’an dan Sunnah.
Satu hal yang sering dijadikan slogan utama golongan wahabis, mereka mengajak umat muslim kembali  ke Al-Qur’an. Tetapi di saat yang sama, mereka mengajak umat islam untuk meninggalkan mazhab dan metodelogi keilmuan yang sudah mapan diwariskan secara akademis-ilmiyah dari generasi ke generasi.
Satu hal yang perlu dicatat. Kaum kabbalis pada dasarnya memiliki salah satu cara yang paling efektif untuk menghancurkan umat manusia, bukan saja umat muslim. Yaitu dengan cara meninabobokan, menyediakan kemewahan hidup, memfasilitasi kehidupan yang bersifat hedonisme, yang memuja syahwat, dan menjauhkan manusia dari bekerja keras, berpikir cerdas, menjadi ilmuan. Intinya, bagi umat Yahudi, hanya orang-orang Yahudi sajalah yang boleh pintar dan boleh berkuasa di atas dunia. 

Ø  Keempat (Pecah Belah lalu Hancurkan)
Inilah tujuan pokok dari misi-misi penghantar yang disebutkan di atas. Sebagaimana yang diwanti-wantikan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an :

“Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepada mu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka” QS. Al-Baqoroh : 120

Tindakan kongkrit yang mendukung misi ini adalah mecnciptakan kelompok yang menyimpang yang mereka lindungi atas nama HAM semisal Ahmadiyah di India, dan di saat bersamaan mereka menciptakan Wahabi di Timur Tengah, sebuah kelompok yang berhasil membuat Islam saling menghujat, saling mengkafirkan. Di Indonesia terdapat kelompok Ahmad Musoddiq dan semacamnya. Mereka datang dengan membawa tafsir baru tentang Islam. Bahkan mereka mengaku sebagai nabi pembawa ajaran baru.

Bukan saja dalam pandangan Islam, kaum Yahudi sendiri menolak kelahiran nabi-nabi baru. Artinya, dalam settingan dan logika kaum Yahudi, umat Muslim harus dihancurkan dari dalam. Harus ada intelektual muslim ataupun cendikiawan muslim pembawa ajaran sesat dalam menafsirkan Islam. Dengan demikian, pecah belah di lingkungan internal umat muslim baru tercapai.

Apakah jadinya ketika umat Islam sudah tidak lagi menghormati figur-figur yang dapat meredam pertikaian dan mempersatukan umat, yakni para ulama? Dan apa jadinya ketika umat Islam memandang dan memahami Nabinya hanya dari aspek basyariyah? Dan apa jadinya ketika umat Islam yang tidak memiliki sarana ikut-ikutan berijtihad dan mengesampingkan tuntunan para ulama? Fakta yang sudah di depan mata adalah PERPECAHAN UMAT ISLAM.

Sebagaimana sudah dijelaskan di awal bahwa salah satu stratergi yang akan dijalankan oleh sejoli : freemasonry dan Illuminati menghapus dan menghancurkan agama-agama besar, menghapus dan menghancurkan kekayaan warisan dan menguasai lahan-lahan pribadi. Semua strategi itu tidak akan efektif tanpa menghancurkan musuh-musuh dari dalam. Inilah misi besar Yahudi-Kabbalis. Sementara, paham atau sekre Wahabi adalah salah satu alat dari sekian banyak alat yang digunakan oleh Yahudi untuk menghancurkan Islam.

Abu Ezza Muhammad, Simbol-Simbol Illuminati di Arab Saudi, Pyramid 2014




[1] kabbalis terdiri dari freemasonry, illuminati dan zionis yang berkuasa di tanah Arab Saudi.

No comments:

Rangkuman Debat Pertama Capres 2024

Anies Baswedan Visi dan Misi 1.        Menempatakan hukum sebagai rujukan utama untuk memastikan hadirnya rasa keadilan memberikan keber...