Monday 10 December 2012

Teguran Kecil yang berefek sangat besar..

Sore itu aku tengah terdiam dirumah sambil membaca sebuah buku yang sudah sekian kali ku baca. Yah..karena itulah satu-satunya cara ku untuk menghilangkan berjuta penat dalam hati dan fikiran ku. Dengan membaca, makanya sering kali aku kehabisan bahan bacaan. Mungkin aku sudah hapal dengan semua buku yang berjejer dirak buku dalam kamarku. Karena aku sudah membaca kesekian kali. Terkecuali buku pelajaran..He He He He He..walaupun aku sangat menyukai semua buku bacaan. Entah mengapa buku pelajaran jarang sekali menjadi tumpuan ku. Aku membuka buku pelajaran saat ingin memperlajarinya saja.HhaHha Hha jangan dicontoh ya...!! Pak Arfandi bilang membaca buku itu sangat bagus, degan membaca buku kita bisa mengetahui belahan bumi manapun di dunia ini. Yah..itulah keajaiban membaca buku.

Oh ya, kembali pada sebuah teguran. Entah mengapa sore itu tiba-tiba aku teringat pada sepupu ku Puput Humairoh. Karena itu aku segera mengunjunginya dirumah yang bersebelahan dengan rumah orang tuaku. Maklum masih numpang sama orang tua Hhe Hhe Hhe..setelah asik berbicara tiba-tiba ada satu kalimat yang membuat ku tertegun.
"Pih..!!" iya menatap ku lembut. Ya..begitulah teman-teman disekitar rumahku memanggilku dengan sebutan Pipih, ada juga Pipi biasanya teman SD dan MTs bahkan ada juga yang memanggilku manusia revolusi karena nama ku adalah gabungan dari nama teman-teman ku, RIZKY tri wulandari dan AWALIYAH alviani dan mereka bersatu jadilah FIFI RIZKY AWALIYAH. Heummm adapula yang memanggilku dengan si rumus :P karena M+M = V2 hadoohh.. rumus itu tercipta karena nama kedua orangtuaku yang berawalan huruf M. Dan yang memaggilku dengan sebutan manusia revolusi san si rumus cuma satu orang yaitu si nyebelin irfan kamil. Yahhh,,,dia selalu punya cara untuk membuat ku kesal. Adapula yang memanggilku dengan Vie, Ve. Vew, Pe. Pepe, Liyah, Pipiot, Piyutttt...Dsb tapi aku tak pernah mempermasalahkan hal itu, karena aku tahu semua itu adalah panggilan kesayangan mereka terhadap ku :*

"Belakangan ini Pipih berubah ih" ucapnya.
"Berubah kenapa?" tanya ku sedikit terkejut, tak menyangka dia yang baru duduk kelas 1 SMA dapat berkata seperti itu.
"Dulu Uput seneng deh liat wajah Pipih, cantik!! apa lagi kalu udah senyum, manis ..." ucapnya, dan aku masih tertegun dibuatnya.
"Tapi sekarang, wajah Pipih tuh kaya yang kehilangan cahaya, tanpa ekspresi dan lebih kearah jutek!! jadi jelek, serem....kenapa si Pih?" tanyanya, sedikit terdengar rona ketakutan di wajahnya. Takut dengan ekspresi ku begitu mendengar ucapannya dan dianggap tidak sopan karena memang usia kami terpaut lumayan jauh. Aku terdiam sejenak, dan kemudian tertawa. He He He cara ampuh untuk menutupi kegugupan adalah dengan tertawa yang sekuat-kuatnya. Bisa dibilang terbahak-bahak. Huahahahhaahah :'

Aku tak menjawab pertanyaan itu, tapi aku menjawabnya dalam hati ku. Hati ku berkata "Uput sayang, suatu saat nanti saat usia mu sudah kian bertambah kamu akan tahu apa yang ku rasakan saat ini. Berjuta gejolak ada dalam hati kecil ku. Marah, benci, iri, dengki, cinta, sayang, kecewa, lelah, keputusasaan mereka berkumpul menjadi satu hendak meluluhlantakan pondasi istiqomah ku. Dan kamu tahu aku hanya manusia biasa yang tidak sempurna. Tidak semua pertaruangan itu keluar sebagai pemenang. Dan mungkin saat kau lihat wajah ku menyeramkan aku tengah kalah dibuatnya." sedikit berkaca-kaca aku menatapnya. Ia memelukku hangat seolah mengerti apa yang hati ku ucapkan lewat tatapan mataku.

Bagaimana aku tidak menangis? Teguran itu mengingatkan ku betapa aku menjadi hamba yang kufur selama ini. Hamba yang tidak pandai mensyukuri setiap kenikmatan yang telah Allah berikan. Aku hanya bisa meminta lebih dan lebih. Dan saat permintaan ku tak dikabulkan aku kecewa. Aku marah pada diriku dan kenyataan yang memaksa ku terjebak dalam keadaan yang sulit.

Tiba-tiba semua masalah dalam fikiranku beterbangan di atas kepala ku. Keinginan ku untuk pindah kerja, kewajibanku membayar semesteran, keinginan ku untuk bisa membeli ini dan itu dalam list kebutuhan urgent ku, ibuku yang terlalu sayang padaku hingga tiap hari tiap waktu memberi ku nasehat yang berlebihan, Ayahku yang tak seberwibawa dulu hingga adik laki-laki ku selalu melanggar apa yang ayahku katakan, asap rokok yang selalu memenuhi udara rumahku yang sempit, pengap, aku butuh udara segar, aku butuh ruang lapang, aku butuh ketenangan dan semua itu mustahil kudapatkan dirumah ku. Terlebih lagi dengan luka hati yang kian dalam menggerogoti hati ku. Aku pernah bicara pada Allah, hidupku sulit, hidup ku tak semulus orang lain, hidup ku penuh dengan kerja keras dan perjuangan. Lingkungan yang selalu memaksaku, keluarga yang tak pernah mendukungku setidak please...buat lancar cinta ku. Tapi apa yang terjadi, Allah menitipkan rasa cinta pada dia yang tidak mencintaiku. Apakah ini yang dinamakan hidup?

Aku semakin terisak, mengetahui diluar kesadaran ku telah membuat  orang lain tak nyaman dengan keadaan ku. Karena kebodohanku dalam bersyukur. Ya Allah..
Aku paham betul,kau tidak akan memberikan ujian melebihi kemampuan hambanya,..
Aku tahu betul bahwa tak ada cinta yang abadi di dunia ini...

Mungkin aku tak akan mendapatkan semua itu didunia, tapi aku yakin mendapatkan diakhirat..
jadikanlah aku sebagai hamba Mu, yang selalu istiqomah dan berjuang dijalan Mu...amien..

Hamba Mu,
Fifi Rizky Awaliyah

No comments:

Rangkuman Debat Pertama Capres 2024

Anies Baswedan Visi dan Misi 1.        Menempatakan hukum sebagai rujukan utama untuk memastikan hadirnya rasa keadilan memberikan keber...