FORECASTING
(Peramalan)
Disusun
Oleh :
1.
Dwi Ayu Wulandari 1212215082
2.
Theofil Pricilia Oktaviani Tibin 1212215085
3.
Fifi Rizky Awaliyah 1212215086
4.
Gusmaulia 1212215060
5.
Serfiana Fasi Fadila 1212210303
Manajemen
Operational
FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS
UNIVERSITAS PANCASILA
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
bimbingan dan penyertaan-Nya, sehingga saya dapat merampung paper (dalam bentuk
rangkuman) ini guna memenuhi tugas yang diberikan Dosen pengajar pada Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Pancasila.
Saya menyadari bahwa tugas ini masih
belum sempurna disebabkan karena terbatasnya kemampuan pengetahuan baik teori
maupun praktek. Dengan demikian saya mengahrapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca guna memperbaiki dan menyempurnakan penulisan
paper ini.
Kiranya yang Maha Kuasa tetap
menyertai kita sekalian, dengan harapan pula agar karya ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang membutuhkannya.
Penulis
Jakarta, 06 Desember
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Peramalan merupakan unsur yang
penting dalam pengambilan keputusan karena beberapa faktor yang berpengaruh
tidak dapat saat keputusan diambil. Peranan peramalan mencakup bebrapa bidang
antara pertanian, ekonomi, pertambangan, penduduk, kesehatran dan lain-lain.
Pada umumnya peramalan terdiri dari
dua metode kualitatif dan kuantitatif. Metode ini bnayak digunakan dalam
mengambil keputusan ekonomi. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan yang mendesak dan biaya yang relatif tinggi
untuk menggunakan metode peraalan yang canggih.
2.1.
Perumusan
Masalah
Dengan melihat kompleksitasnya
masalah perekonomian terutama yang berkenaan dengan peramalan. Di mana
Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki banyak potensi di berbagai
bidang, terutama di bidang ekonomi yang selalu menuntut pengambilan keputusan.
Sehingga Indonesia mampu bersaing dalam pasar global dengan meningkatkan gairah
perekonomian melalui perdagangan dengan peramlan penjualan dan pemasaran yang
akurat.
Berdasarkan masalah-masalah
tersebut, maka penulis merumuskan permasalahan dan pembatasan masalah seputar
manajemen pemasaran tepatnya dalam mengelola komunikasi pribadi, dengan
permasalahan sebagai berikut :
1.
Apa yang
dimaksud dengan Peramalan?
2.
Bagaimana
melakukan peramalan dengan baik?
3.
Apa yang
dimaksud dengan metode- metode peramalan?
BAB II
PEMBAHASAN
FORECASTING
(PERAMALAN)
A. Pengertian Peramalan
Peramalan
(forecasting) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa
depan, dimana hal ini dilakukan dengan melibatkan pengambilan data di masa lalu
dan menempatkannya ke masa yang akan datang dengan suatu bentuk model matematis
atau bisa juga merupakan prediksi intuisi yang bersifat subjektif atau bisa
juga dengan menggunakan kombinasi model matematika yang disesuaikan dengan
pertimbangan yang baik dari seorang manajer.
Menurut Gaspersz, 1998. Peramalan
merupakan aktivitas fungsi bisnis yang memperkirakan penjualan dan penggunaan
produk sehingga produk-produk itu dapat dibuat dalam kuantitas yang tepat.
Peramalan merupakan dugaan terhadap permintaan yang akan datang berdasarkan
pada beberapa variabel peramal, sering berdasarkan data deret waktu historis.
Peramalan menggunakan teknik-teknik peramalan yang bersifat formal maupun
informal.
B. Jenis Peramalan
Organisasi
pada umumnya menggunakan tiga jenis peramalan yang utama dalam perencanaan
operasi masa depan :
ü Peramalan ekonomi (economic
forecast) menjelaskan siklus bisnis dengan memprediksikan tingkat inflasi,
ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan untuk membangun perumahan, dan
indikator perencanaan lainnya.
ü Peramalan teknologi (technological
forecast) memperhatikan tingkat kemajuan teknologi yang dapat meluncurkan
produk baru yang menarik, yang membutuhkan pabrik dan peralatan baru.
ü Peramalan permintaan (demand
forecast) adalah proyeksi permintaan untuk produk atau layanan suatu
perusahaan.
ü Kepentingan strategis peramalan.
C. Metode Peramalan
·
Peramalan
berdasarkan jangka waktu
1. Peramalan jangka pendek
Adalah peramalan yang memiliki
ciri-ciri sebagai berikut, kurang satu tahun, umumnya kurang tiga bulan,
digunakan untuk rencana pembelian, penjadwalan kerja, jumlah TK, tingkat
produksi.
2. Peramalan jangka menengah
Adalah peramalan yang memiliki
ciri-ciri sebagai berikut, tiga bulan hingga tiga tahun, digunakan untuk
perencanaan penjualan, perencanaan dan penganggaran produksi dan menganalisis
berbagai rencana operasi.
3. Peramalan jangka panjang
Adalah peramalan yang memiliki
ciri-ciri sebagai berikut, tiga tahun atau lebih, digunakan untuk merencanakan
produk baru, penganggaran modal, lokasi fasilitas, atau ekspansi dan penelitian
serta pengembangan.
·
Peramalan
berdasarkan rencana operasi
1. Ramalan ekonomi
Membahas siklus bisnis dengan
memprediksi tingkat inflasi dan indikator perencanaan lainnya.
2. Ramalan teknologi
Berkaitan dengan tingkat kemajuan
teknologi dan produk baru.
3. Ramalan permintaan
Berkaitan dengan proyeksi permintaan
terhadap produk perusahaan. Ramalan ini disebut juga ramalan penjualan, yang
mengarahkan produksi, kapasitas dan siatem penjadualan perusahaan.
·
Peramalan
berdasarkan pendekatan
1. Peramalan kuantitatif
Menggunakan berbagai model matematis
atau metode statistik dan data historis dan atau variabel-variabel kausal
untuk meramalkan permintaan. Metode Peramalan Kuantitatif dapat
dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu :
Ø
Model seri waktu /
metode deret berkala (time series)
metode yang dipergunakan untuk menganalisis serangkaian data yang merupakan
fungsi dari waktu. Model ini terbagi menjadi :
§
Rata-rata bergerak
(moving averages)
Rata-Rata
Bergerak Sederhana (simple moving averages), bermanfaat jika diasumsikan bahwa permintaan
pasar tetap stabil . Rata-Rata Bergerak Tertimbang (weighted moving
averages), apabila ada pola atau trend yang dapat dideteksi, timbangan bisa
digunakan untuk menempatkan lebih banyak tekanan pada nilai baru.
§
Penghalusan
eksponensial (exponential smoothing)
Penghalusan Eksponensial adalah metode peramalan dengan menambahkan
parameter alpha dalam modelnya untuk mengurangi faktor kerandoman. Istilah
eksponensial dalam metode ini berasal dari pembobotan/timbangan (faktor
penghalusan dari periode-periode sebelumnya yang berbentuk eksponensial.
3.
Proyeksi trend (trend projection)
Metode
proyeksi trend dengan regresi, merupakan metode yang digunakan baik untuk
jangka pendek maupun jangka panjang. Metode ini merupakan garis trend untuk
persamaan matematis.
Ø
Model / metode kausal (causal/explanatory model), mengasumsikan
variabel yang diramalkan menunjukkan adanya hubungan sebab akibat dengan satu
atau beberapa variabel bebas (independent variable). Dan metode peramalan yang
didasarkan kepada hubungan antara variabel yang diperkirakan dengan variabel
alin yang mempengaruhinya tetapi buakn waktu. Dalam prakteknya jenis metode
peramalan ini terdiri dari :
§
Metode regresi dan
kolerasi, merupakan metode yang digunakan baik untuk jangka panjang maupun
jangka pendek dan didasarkan kepada persamaan dengan teknik least squares yang
dianalisis secara statis.
§
Model Input Output,
merupakan metode yang digunakan untuk peramalan jangka panjang yang biasa
digunakan untuk menyusun trend ekonomi jangka panjang.
§
Model ekonometri,
merupakan peramalan yang digunakan untuk jangka panjang dan jangka pendek.
Metode
Peramalan Menggunakan Regresi
Penggunaan metode ini
didasarkan kepada variabel yang ada dan yang akan mempengaruhi hasil peramalan.
Hal- hal yang perlu diketahu sebelum melakukan peramalan dengan metode regresi
adalah mengetahui terlebih dahulu mengetahui kondisi- kondisi seperti :
1.
Adanya informasi masa
lalu
2.
Informasi yang ada
dapat dibuatkan dalam bentuk data (dikuantifikasikan)
3.
Diasumsikan bahwa
pola data yang ada dari data masa lalu akan berkelanjutan dimasa yang akan
datang.
Adapun data- data yang ada dilapangan adalah :
1.
Musiman (Seasonal)
2.
Horizontal
(Stationary)
3.
Siklus (Cylikal)
4.
Trend
Dalam menyusun ramalan pada
dasarnya ada 2 macam analisis yang dapat digunakan yaitu :
1. Analisi deret waktu(Time series), merupakan analisis
antaravariabel yang dicari dengan variabel waktu
2. Analisis Cross Section atau sebab akibat (Causal
method), merupakan analisis variabel yang dicari dengan variabel bebas atau
yang mempengaruhi.
Ada dua pendekatan untuk
melakukan peramalan dengan menggunakan analisis deret waktu dengan metode
regresi sederhana yaitu :
1.
Analisis deret waktu
untuk regresi sederhana linier
2.
Analisis deret untuk
regresi sederhana yang non linier
Untuk menjelaskan hubungan kedua
metode ini kita gunakan notasi matematis seperti:
Y =
F (x)
Dimana :
Y = Dependent
variable (variabel yang dicari)
X = Independent
variable (variabel yang mempengaruhinya)
Notasi regresi sederhana dengan
menggunakan regresi linier (garis lurus) dapat digunakan sebagai berikut :
Y =
a + b x
Dimana a dan b adalah merupakan
parameter yang harus dicari. Untuk mencari nilai a dapat digunakan dengan
menggunakan rumus :
kemudian nilai b
dapat dicari dengan rumus :
2.
Peramalan kualitatif
Menggunakan
intuisi, pengalaman pribadi dan berdasarkan pendapat (judment) dari yang
melakukan peramalan. Metode kualitatif umumnya
bersifat subjektif, dipengaruhi oleh intuisi, emosi,
pendidikan danpengalaman seseorang. Oleh karena itu hasil
peramalan dari satu orang dengan orang lain dapatberbeda. Meskipun
demikian, peramalan kualitatif dapat menggunakan teknik/metode peramalan,
yaitu :
§
Juri dari Opini Eksekutif : metode ini
mengambil opini atau pendapat dari sekelompok kecil manajer puncak/top manager
(pemasaran, produksi, teknik, keuangan dan logistik), yang seringkali
dikombinasikan dengan model-model statistik.
§
Gabungan Tenaga Penjualan : setiap tenaga
penjual meramalkan tingkat penjualan di daerahnya, yang kemudian digabung pada
tingkat provinsi dan nasional untuk mencapai ramalan secara menyeluruh.
§
Metode Delphi : dalam metode
ini serangkaian kuesioner disebarkan kepada responden, jawabannya kemudian
diringkas dan diberikan kepada para ahli untuk dibuat peramalannya. Metode
memakan waktu dan melibatkan banyak pihak, yaitu para staf, yang membuat
kuesioner, mengirim, merangkum hasilnya untuk dipakai para ahli dalam
menganalisisnya. Keuntungan metode ini hasilnya lebih akurat dan lebih
profesional sehingga hasil peramalan diharapkan mendekati aktualnya.
D. Empat Pola Data Yang Lazim dalam
Peramalan
1. Pola Horizontal
Pola ini terjadi bila data
berfluktuasi di sekitar rata-ratanya. Produk yang penjualannya tidak meningkat
atau menurun selama waktu tertentu termasuk jenis ini. Struktur datanya dapat
digambarkan sebagai berikut ini.
2. Pola Musiman
Pola musiman terjadi bila nilai data
dipengaruhi oleh faktor musiman (misalnya kuartal tahun tertentu, bulanan atau
hari-hari pada minggu tertentu). Struktur datanya dapat digambarkan sebagai
berikut ini.
3. Pola Siklis
Pola ini terjadi bila data
dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka panjang seperti yang berhubungan
dengan siklus bisnis. Struktur datanya dapat digambarkan sebagai berikut.
4. Pola Trend
Pola Trend terjadi bila ada kenaikan atau penurunan sekuler jangka
panjang dalam data. Struktur datanya dapat digambarkan sebagai berikut.
Forecasting
adalah peramalan atau perkiraan
mengenai sesuatu yang belum terjadi. Ramalan yang dilakukan pada umumnya akan
berdasarkan data yang terdapat di masa lampau yang dianalisis dengan mengunakan
metode-metode tertentu. Forecasting diupayakan
dibuat dapat meminimumkan pengaruh ketidakpastian tersebut, dengan kata
lainbertujuan mendapatkan ramalanyang bisa meminimumkan kesalahan meramal (forecast error) yang biasanya diukur
dengan Mean Absolute Deviation, Absolute Error, dan sebagainya.
Peramalan merupakan alat bantu yang sangat penting dalam perencanaan yang
efektif dan efisien (Subagyo, 1986).
Peramalan permintaan memiliki
karakteristik tertentu yang berlaku secara umum. Karakteristik ini harus diperhatikan
untuk menilai hasil suatu proses peramalan permintaan dan metode peramalan yang
digunakan. Karakteristik peramalan yaitu faktor penyebab yang berlaku di masa
lalu diasumsikan akan berlaku juga di masa yang akan datang, dan peramalan tak
pernah sempurna, permintaan aktual selalu berbeda dengan permintaan yang
diramalkan (Baroto, 2002).
Penggunaan berbagai model peramalan
akan memberikan nilai ramalan yang berbeda dan derajat dari galat ramalan (forecast error) yang berbeda pula.
Seni dalam melakukan peramalan adalah memilih model peramalan terbaik yang
mampu mengidentifikasi dan menanggapi pola aktivitas historis dari data.
Model-model peramalan dapat dikelompokan ke dalam dua kelompok utama, yaitu
metode kualitatif dan metode kuantitatif. Metode kuantitatif dikelompokkan ke
dalam dua kelompok utama, yaitu intrinsik dan ekstrinsik.
Metode kualitatif ditujukan untuk
peramalan terhadap produk baru, pasar baru, proses baru, perubahan sosial dari
masyarakat, perubahan teknologi, atau penyesuaian terhadap ramalan-ramalan
berdasarkan metode kuantitatif.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1.
Peramalan merupakan tahapan awal dalam perencanaan
sistem operasi produksi.
2.
Model yang paling tepat harus dipilih dalam melakukan
peramalan.
3.
Model yang dipilih dapat dibandingkan dengan model
yang lain.
3.2 Saran
1. Lakukan
peramalan dengan lebih teliti agar menghasilkan keakuratan
2. Tinjau
kembali aspek-aspek penentu peramalan
3. Ambilah
keputusan dengan bijak
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment