Monday 6 May 2013

Melepas Rindu..

Hey..hey..hey...
Hati ku aneh banget nih,
Setiap teringat akan kejadian yang kemarin selalu membuat ku tersenyum sendiri dan menitikan air mata dalam hati, tau gak kenapa?

Karena kemarin itu aku mengunjungi sekolah ku saat MTS dulu, yah..Mts N Jati Asih. Tempat dimana aku menuntut ilmu, bersama teman-teman SAGAT angkatan 2007. Entah mengapa pagi itu aku diselubungi rasa rindu akan kehadiran orang-orang luar biasa yang membekali ku sebelum aku berada di atas pijakan ku saat ini. Dan kebetulan setiap hari senin aku memang masuk kantor jam 9 pagi, sikon pun mendukung. Setelah mengantar ibu ku, aku bergegas untuk mengunjungi sekolah yang sangat luar biasa itu. MTS N JE-A begitulah kami memanggilnya.

Begitu ku pijakan kakiku di depan pintu gerbang yang lumayan tinggi itu, aku termenung. Begitu banyak perubahan. Dan kamu tau sekolah ku yang dulu di dominasi warna biru langit cerah kini di dominasi warna Hijau yang damai, dan itu warna syurga. Tak lama aku terdiam dalam kegaguman ku. Terdengar suara pria berdehem keras di belakang ku. "Eeeehemm..!!!", mendengar itu spontan langsung kualihkan pandangan ku pada sumber suara. "Ya Allah...bapak !!!!" seru ku. Melihat Pak Acep yang tengah memasang cengiran kuda khasnya. Langsung ku buru tangannya untuk menunjukan rasa hormat ku.
"Apa kabar kamu?" tanyanya kemudian.
"Luar biasa pak :D" jawab ku cengengesan.
"Ahahaa...masih sama seperti dulu yah, ekstra semangat!!" ucapnya, seperti nada yang meledek tapi aku senang mendengar hal itu. Tandanya beliau masih mengingat ku, di antara empat kelas teman seangkatan ku di tahun 2007.
"Emang bapak inget siapa saya?" goda ku,
"Heummm..." pak Acep berfikir keras.
"HayoOo siapa?"
"Inget lah, kamu yang selalu meledak saya guru genit..." ucapnya tak mau kalah.
"wkwkwkwkwk....:D" aku terpingkal-pingkal dibuatnya. Aku memang selalu memanggil pak Acep guru yang paling genit. Bagaimana tidak, pak Acep selalu mengedipkan matanya tiap bicara, bertemu dan berinteraksi dengan siapa pun. Guru yang baru mulai mengajar KWN saat aku duduk di kelas 8D itu memang memiliki kekurangan pada matanya tak bisa henti berkedip, dan aku senang sekali menggodanya saat itu.
"Ada apa fi?" tanya nya kemudian. Aku terdiam, akhirnya pak Acep berhasil mendobrak semua puing-puing nama ku dalam ingatannya.
"Saya mau ketemu kepala sekolah pak, hehehe"
"Ohh...ada apa? makin cantik dan subur ajah ya kamu"
"Wkwkwkwk....kan dikasih pupuk pak tiap hari jadinya subur"
"Oke..oke, candaan kamu dari dulu gak ilang-ilang yah?"
"hehehe...jadi pak Kepseknya sekarang siapa pak?"
"kamu gak tau? sekarang kepseknya itu Pak Buchori, wakepsek pak Karim.."
"OooEmmJiiii...si babeh jadi kepsek pak? luar biasa..." aku terkejut, Pak Buchori yang selama tiga tahun menjadi guru bahasa indonesia ku dan sempat menjadi wali kelas ku dikelas 8D itu menjadi kepala sekolah. Tak menyangka sama sekali, tiba-tiba teringat celotehan pak Buchori setiap bertemu dengan ku..
"Eeehh neng Ivi yang botoh......" sapa beliau setiap kali bertemu dengan ku. Setelah itu langsung ku langkahkan kaki ku bersamaan dengan pak Acep untuk bertemu dengan guru-guru yang lainnya.

Guru yang selanjutnya ku temui dalam perjalanan ku adalah, bunda Neneng dan Ibu Yuan...ya Allah betapa bahagia aku bisa bertemu bunda ku yang satu itu. Sudah hampir 6 tahun aku tak pernah berjumpa dengannya.
"Assalamu a'laikum bun.....bu..." sapa ku sambil berlari kecil menghampiri mereka.
"Ehhh....Fifi???" Bunda terkejut,. begitupun bu Yuan dengan wajah damai nya.
"Apakabar bun? alhamdulillah yah masih inget sama vie :D" ucap ku manja, ahahahaha.....aku memang selalu dimanja dengan bunda Neneng, meskipun tidak pernah mengajar apa lagi menjadi wali kelas ku tapi kedekatan ku dengan bunda neneng memang luara biasa. Beliau yang meminta ku untuk memanggilnya bunda, karena dulu bunda neneng belum mempunyai buah hati. Dan sampai sekarang panggilan itu begitu melekat di bibir ku.
"Iyalah...bunda sering liat kamu di jalan. jadi kan pasti ingat dengan wajah kamu!"
"hah? yang bener bun? ko vienya gak nyadar yah?"
"yaiyalah...bunda pakeannya rapet sih..hehe"
itulah sepenggal candaan hangat ku pada bunda Neneng. Berbeda dengan bu Yuan, beliau memperhatikan ku dari atas sampai bawah. Melihat penampilan ku, hadeuhhhhhhh jadi risih gimana gitu. Dan ku temukan pandangan kekecewaan di matanya. Mungkin karena penampilanku telah berubah, ya Allah maaf.
"Kamu sibuk apa sekarang fi?" tanya bu Yuan kemudian, nadanya sedikit jutek :'(
"Heumm kuliyah bu" jawab ku ragu.
"Oh. kuliyah di mana?"
"Di up bu.." aku semakin ragu.
"Up? apa tuh?"
"Universitas Pancasila bu,," aku sedikit terkejut, bukannya sok eksis. Tapi baru kali ini ku temukan seseorang yang tidak tau apa itu UP :(
"Oh..pantes, pasti bukan ambil jurusan bahasa arab yah?" tanya bu Yuan lagi. Pertanyaan itu seolah menampar pipi ku bolak-balik "PLAK...PLAK...!!!!!!!!!!!!!" terjawab sudah semua kejutekan itu, sepertinya bu Yuan kecewa terhadap ku dan penampilan ku sekarang ini.
"Hehehee...iya bu, saya di ekonomi."
"........................." bu Yuan hanya terdiam, dan melanjutkan langkahnya. Aku kembali teringat beberapa tahun lalu saat terakhir aku bertemu dengan beliau. Beliau bertenya tentang sekolah ku. Dan saat mengetahui aku melanjutkan studi di sebuah pesantren memang sangat terlihat rona kebahagiaan di wajahnya. Mungkin kali ini beliau kecewa dengan ku. hiks..hiks...hiks..."-,-"

Setelah bu Yuan berlalu, bunda mengajak ku masuk ke ruang guru-guru yang tak jauh dari tempat kami berbicara tadi. Di dalam sana terdapat sebagian guru-guru luar biasa yang dulu mengajarku. Dan Alhamdulillah mereka masih mengingat ku, yahh walaupun ada juga yang lupa dan hanya mengingat wajah. Dan kebanyakan mereka yang lupa dengan ku memang tidak dekat dengan ku...hehehehhh...
Ada bu Aini, bu Iin, Pak mukhsin, pak Acep, pak Jay..DLL

setelah bercengkrama dengan mereka, ku putuskan untuk keluar dan menunggu pak karim untuk membicarakan maksud kedatanganku. dan lagi-lagi aku kembali dikejutkan,
"Masya Allah..saya gak salah liat kan?" ucap seseorang begitu tiba.
"Aihh...Bapak!!" seru ku, melihat pak Kanoh Sanjaya tengah berdiri di hadapan ku. Seperti biasa, beliau baru datang ke sekolah.
"Kamu fifi kan?" tanya nya memburu ku.
"Iyahhh..pak hehehe" lagi-lagi aku cengengesan :D
"Fifi anaknya ust. Mastan kan?" tanya Pak Kanoh lagi. Pak Kanoh memang sangat mengenal keluarga ku, bisa dibilang masih ada hubungan darah. Yah...kerabat jauh ayah ku.
"Iyahhh bapak :)"
"Makin botoh ajah yah? ada apa? kamu ada apa kemari? jangan bilang kangen sama saya yahh..ahaha"godanya..
"hihihii...Bapak, saya mau ketemu pak karim yee...."
"Hahaha,,,saya sudah kepedean, kamu malah nyari pak karim. Ada urusan apa fi? gak biasanya.."
Tanpa basa-basi saya langsung mengeluarkan sebuah novel dari dalam tas mungil ku. Novel Mimpi kala Senja. Tanpa banyak tanya pak Kanoh langsung meraihnya.
"Subhanallah ini pacar kamu fi?"
Aku terdiam, tidak menyangka pertanyaan yang pertama kali keluar dari mulutnya adalah hal itu. "wlwkwkwkwk" hati ku tergelitik.
"Ihhh bukan pak,"
"Heumm yang bener, jadi ini yang udah buat fifi jatuh hati.."
"Jiiakkkhhh.." >,<"!!
Sepertinya pak Kanoh masih benar-benar mengingat sifatku saat mts dulu. Yang sangat cuek dengan yang namanya kaum adam. Saat teman-teman ku yang lain pada sibuk pacaran. Aku dan beberapa teman dekat ku justru sibuk dengan berbagai macam hal yang jauh dari kata pacaran. aghahhahahahaa...bahkan aku jadi ingat ketika Pak Karim ngotot menjodohkan ku dengan seorang siswa pindahan di kelas 9A saat itu.
"Becanda fi, mukanya aneh gitu. yaudah kamu tunggu pak karim ajah ya...saya harus masuk kelas sekarang. sudah telat hehehe" ucapnya dan langsung berlalu....Ahahahahaaaa...pak kanoh itu yah,,, :'D

Tak lama menunggu, pak Karim sudah muncul dari kejauhan. Dengan antusias aku mendatanginya..
Akul lansung diajak keruangannya,
ku ceritakan maksud ku. ku jelaskan perlahan dan pasti.
pak Karim sangat gembira dengan hal itu..
satu kata yang membuat ku tercenung adalah..
"Jadi seorang dengan hitungan akurat dan cepat kini menjadi si penghayal hingga menerbitkan sebuah buku?"
kata-kata itu seolah mendobrak impian ku yang sudah ku kubur rapat-rapat dalam hati ku. Yah...dulu aku sangat berniat untuk menjadi ahli matimatic. Apalagi ketika ditunjuk pak Karim untuk mewakili sekolah mengikuti lomba mtk tingkat jabodetabek bersama Ira, Viny, kamil dan Arifin. Seolah impian ku itu semakin dekat. Karena sekolah pun mengakui kemampuan ku dan memberi kesempatan akan hal itu. Tapi sayangnya keadaan tak pula mendukung ku. Orang tua ku bersikeras untuk menyekolahkan ku di sebuah pesantren. Dan memang itu pula pilihan ku. Hingga bakat itu hanya terdiam sampai berkarat. Dan sekarang hitungan ku tak secepat dulu, tak seakurat dulu :'( tapi aku tetap bahagia. karena ini lah jalan yang Allah berikan untuk ku. Mengubah dunia dengan tulisan kecil ku dan sahabat ku Andi Muhammad Yasin.
"Memang kamu ambil jurusan apa fi?"
"Ekonomi pak.. :D"
"Pacar mu ini? sejurusan yah?"
"Bukan pacar pak :) enggak pak dia mah fakultas hukum. Beda kampus juga :D"
"yahhh..yg namanya jodoh mah emang uncoutingable yah..serba beda juga bisa ketemu" ledeknya.
"Jiiiakhhh bapak, diakan temen pesantren vie pak :)"
"Wahh..yaudah deh yah cocok :D"
"Ihh..bapak do'ain ajah biar jodoh ya pak :)"
"Iyahhh..semoga kalian jodoh yah...Andi Yasin dan Fifi Rizky Awaliyah" godanya lagi.
"Ahahah..maksudnya do'ain pak biar vie sama dia cepet2 ketemu jodohnya masinng2 hehehe"
"Ahhh...kamu dari dulu ngeles mulu qlu ngomongin ginian..hehehe"
"hihihihhiii..."
Pak Karim memang luar biasa, tak ada yang berubah. Tetap kurus, tetap tegas, dan ngocol. hehehe
sebagian orang bilang pak karim itu guru yang sangat menakutkan. Sebagian orang lagi termasuk aku pak karim adalah guru yang paling menyenangkan. Mulai dari cara mengajar yang jelas banget, yahh..semuanya deh bokonya.

ada yang kurang...
Hingga detik-detik terakhir kepulangan ku dari kunjungan ku itu, aku tak juga bertemu dengan guru favorite ku. Ibu Ike. kata bu Yuan beliau tengah mengajar di kelas 8D. Sebenarnya aku agak risih bila harus bertemu dengan beliau dengan busana seperti ini. Gamis ungu yang agak ketak, ditutupi cardigan. Ini bukan gaya ku, ini juga yang membuat bu Yuan kian jutek dengan ku. Apalagi bu Ike nanti, ahhh...aku pulang saja. Tapi..
Aku merindukannya, selepas kelulusan ku dari pesantren aku tak pernah bertemu dengan Beliau. Setiap kali aku berkunjung ke rumahnya beliau selalu tidak ada di tempat. Dan akhirnya ku putuskan untuk menghampiri beliau di kelas 8D...
kucluk...kucluk...kucluk....
terenngggggg......terliahat bu Ike tengah mengajar di dalam kelas.
"Ass,,,Assalamu a'laikum.." Sapa ku kemudian.
"Iya..siapa?" dan menghampiri pintu..
"Ya Allah...Fifi.." Beliau memeluk ku haru :'(
dan hal ini membuat ku sedih dan haru, kalau bukan karena malu dengan anak didiknya di dalam kelas mungkin aku sudah menangis :'((
"Apakabar mu nak?" tanya bu ike melepaskan pelukannya
"Alhamdulillah bu, ibu...vie kangen banget sama ibu.." ucap ku berkaca-kaca.
"Sama fi....beberapa hari lalu ibu ke rumah kamu, tapi gak ada orang di rumah"
"Ya Allah...wallahi bu?"
"Iyahh..ibu rindu kamu, dan ibu mau tau kabar Alwi fi...ibu khawatir sama dia"
Dan memang kebetulan bu Ike adalah wali kelas adik ku saat masih sekolah di MTS N ini. '
"Ibu kira kamu sudah lupain ibu.." ucapnya lagi
"Astagfirullah...ya gak mungkin lah bu. vie sama pipit kangen banget sama ibu.."
"Ohya..apa kabar pipit fi?"
"Baik bu, Alhamdulilah.."
"Kuliyah dimana dia?"
"Dia di UNJ bu, jurusan pendidikan bahasa arab"
"Alhamdulillah, kamu dimana?"
"Di UP bu, ekonomi..."
"Heummmmmmmmm...pantes dandanan kamu kaya artis begitu, kuliyah di UP toh "
JLEB...!!!!!! aku tersenyum kecut, tuhhh kan bener.....huhuhuhu...seharusnya tadi aku pake jubah ajah kesini nya. :'(
"Kenapa gak ambil IPA fi? Kimia atau Fisika gitu, jadi kamu bisa gantiin ibu ngajar disini"
"Heumm...kemampuan fi gak sehebat itu bu :'("
"jangan bilang pesantren jadi penghalang mu..kalau kamu niat pasti bisa toh"

itulah sepenggal kalimat dari bu ike yang luar biasa, aku sudaah mendapat no telp nya. senangnya jadi kalau mau berkunjung kerumahnya tak harus ketinggalan terus.hehe

miss you bu ike..
next trip with pipit jayanti, to bu ike's house :D
ukhuwah fillah

No comments:

Rangkuman Debat Pertama Capres 2024

Anies Baswedan Visi dan Misi 1.        Menempatakan hukum sebagai rujukan utama untuk memastikan hadirnya rasa keadilan memberikan keber...