Tuesday 25 December 2012

Hidup dan Mati

Kali ini aku diiringi lagu Agnes Monica Ft. Ahmad Dhani "cinta mati" , lagu ini tuh hiks...hiks..hiks,,,
Bikin mewek banget deh dengernya, lirik-liriknya tuh nampol banget..
Yah..mungkin seperti setiap lirik itu pula lah yang tengah berkecamuk dalam hati ku saat ini..
Rasanya bagaikan Hidup dan Mati pada saat yang bersamaan..

Aku jadi ingat peristiwa tiga minggu yang lalu saat aku tengah jalan bersama kawan baik ku, Ressa Nur Rosany. Yah..aku akrab memanggil dia Ecca. Eccaappedehhh...hihiiy, dia sangat benci aku ledek seperti itu dengan namanya. Saat itu malam minggu, dimana dia menemani aku seharian, mulai dari kuliyah sampe nonton wanita-wanita surga. hihiy yang bikin aku tertegun adalah ketika aku melantuntan lagu crystina perry "a thousand years" kami sama-sama menitikan air mata pemirsah.. cengeng yah? HhaHhaHha yah itulah kami, kalau sudah berkaitan dengan perasaan jadi makhluk lembek yang gampang banget nangis. kadang aku juga sebel sih..jadi kaya ababil yang labilnya pake banget. Terus-terusan ngurusin perasaan kaya gak ada urusan lain yang lebih penting ajjah.

Ohya..
kembali ke topik, 
tepatnya hari sabtu tanggal 22 Des 2012, saat aku dan sahabat ku itu berniat untuk pemotretan untuk terbitan novel perdana kami. yah..ribet ah diungkapin pake kata-kata. intinya saat itu aku merasakan hidup dan mati sekaligus pada waktunya bersamaan.


Thursday 13 December 2012

Dimana ada Pertemuan disitu pula perpisahan selalu menyertainya...

Pagi ini, hari jum'at tgl 14 des 2012, 
Ada hal yang menakjubkan, aku datang ke kantor tepat pada waktunya dengan mengenakan baju batik. Eh enggak si hanya telat tiga menit He He He dulu loyalitas ku terhadap perusahaan ini sangat luar biasa, entah mengapa kian hari kian terkikis semangat ku pada perusahaan ini. Seperti biasa ruangan ku yang dihuni oleh aku dan Pak Ridwan masih sangat sunyi, mesin fax yang berdenyit, udara dingin oleh AC, dan tumpukan dokumen yang harus kuhajar pagi ini. :'(

Aku teringat pada kejadian sore lalu, saat Pak Arfandi datang ke kantor. Sungguh senang bukan main hatiku, kehadirannya merupakan surprise yang luarbiasa. Ketika itu aku melihatnya ada banyak perubahan, sedikit maklum karena sudah hampir dua minggu aku tak berjumpa dengannya. Wajahnya sedikit kurus, mungkin terkikis oleh sakit yang dideritanya. Beliau mempunyai Mag kronis dalam lambungnya, belum lagi baru-baru ini ia difonis mengidap tifus. Terlalu berat mungkin perjalan hidupnya. Ada banyak perusahaan yang kini menjadi tanggung jawabnya termasuk perusahaan dimana aku bekerja sekarang, menjadi mahasiswa tingkat magister di UI jurusan Ekonomi Management, dan aku yakin semua itu bukan perkara yang bisa dilalui dengan mudah. Dan beliau bisa mengatur waktunya dengan baik, hanya saja tubuhnya tak terbiasa dengan kegiatan yang kian padat itu. Pak Arfandi memang luar biasa.

"Fi..bagaimana pendapat mu bila aku resign?" ucapnya pelan.
Deg..!!! aku terdiam, sontak aku langsung menolehkan pandanganku padanya. Apakah ini nyata? tidak ini hanya pimpi !!!!! teriak ku dalam hati.
"Gimana Fi?" 
"Aduh..Pak, Saya galau nih kalau Bapak pergi, tapi saya juga gak bisa nahan Bapak, toh saya pun ingin sekali pergi dari ini" ucap ku sedih. Tak berdaya, mau gimana lagi coba?
"Iya Fi, aku mau pindah ke Surabaya secepatnya."
"Su..Surabaya?" tanya ku terbata, tak percaya.
"Iyahh..Fi, ibu ku sakit gagal ginjal, dan aku sebagai anak akan sangat durhaka bila membiarkan seorang ayah berusia 70thn untuk merawat ibu ku sendirian" ucapnya, tergurat kepedihan dari tatapan matanya.

Aku hanya terdiam, tak kuasa menjawab apapun. Hanya terdiam, tak terperikan oleh ku bila ibu ku yang mengalami hal itu. Tentu aku pun akan melakukan hal yang sama. Aku akan berada didekat ibu ku. Menemani perjuangannya melawan penyakit itu.

Ya Allah..
Berikanlah kekuatan pada Ibunda dan diri Pak Arfandi dalam menghadapi ujian Mu,

Dan sudah terbayangkan oleh ku hari-hari tanpa Pak Arfandi dan Pak Tri yang sudah mengajukan resign pula. Buat hari ku menyenangkan ya Allah walaupun tanpa mereka...




Monday 10 December 2012

Teguran Kecil yang berefek sangat besar..

Sore itu aku tengah terdiam dirumah sambil membaca sebuah buku yang sudah sekian kali ku baca. Yah..karena itulah satu-satunya cara ku untuk menghilangkan berjuta penat dalam hati dan fikiran ku. Dengan membaca, makanya sering kali aku kehabisan bahan bacaan. Mungkin aku sudah hapal dengan semua buku yang berjejer dirak buku dalam kamarku. Karena aku sudah membaca kesekian kali. Terkecuali buku pelajaran..He He He He He..walaupun aku sangat menyukai semua buku bacaan. Entah mengapa buku pelajaran jarang sekali menjadi tumpuan ku. Aku membuka buku pelajaran saat ingin memperlajarinya saja.HhaHha Hha jangan dicontoh ya...!! Pak Arfandi bilang membaca buku itu sangat bagus, degan membaca buku kita bisa mengetahui belahan bumi manapun di dunia ini. Yah..itulah keajaiban membaca buku.

Oh ya, kembali pada sebuah teguran. Entah mengapa sore itu tiba-tiba aku teringat pada sepupu ku Puput Humairoh. Karena itu aku segera mengunjunginya dirumah yang bersebelahan dengan rumah orang tuaku. Maklum masih numpang sama orang tua Hhe Hhe Hhe..setelah asik berbicara tiba-tiba ada satu kalimat yang membuat ku tertegun.
"Pih..!!" iya menatap ku lembut. Ya..begitulah teman-teman disekitar rumahku memanggilku dengan sebutan Pipih, ada juga Pipi biasanya teman SD dan MTs bahkan ada juga yang memanggilku manusia revolusi karena nama ku adalah gabungan dari nama teman-teman ku, RIZKY tri wulandari dan AWALIYAH alviani dan mereka bersatu jadilah FIFI RIZKY AWALIYAH. Heummm adapula yang memanggilku dengan si rumus :P karena M+M = V2 hadoohh.. rumus itu tercipta karena nama kedua orangtuaku yang berawalan huruf M. Dan yang memaggilku dengan sebutan manusia revolusi san si rumus cuma satu orang yaitu si nyebelin irfan kamil. Yahhh,,,dia selalu punya cara untuk membuat ku kesal. Adapula yang memanggilku dengan Vie, Ve. Vew, Pe. Pepe, Liyah, Pipiot, Piyutttt...Dsb tapi aku tak pernah mempermasalahkan hal itu, karena aku tahu semua itu adalah panggilan kesayangan mereka terhadap ku :*

"Belakangan ini Pipih berubah ih" ucapnya.
"Berubah kenapa?" tanya ku sedikit terkejut, tak menyangka dia yang baru duduk kelas 1 SMA dapat berkata seperti itu.
"Dulu Uput seneng deh liat wajah Pipih, cantik!! apa lagi kalu udah senyum, manis ..." ucapnya, dan aku masih tertegun dibuatnya.
"Tapi sekarang, wajah Pipih tuh kaya yang kehilangan cahaya, tanpa ekspresi dan lebih kearah jutek!! jadi jelek, serem....kenapa si Pih?" tanyanya, sedikit terdengar rona ketakutan di wajahnya. Takut dengan ekspresi ku begitu mendengar ucapannya dan dianggap tidak sopan karena memang usia kami terpaut lumayan jauh. Aku terdiam sejenak, dan kemudian tertawa. He He He cara ampuh untuk menutupi kegugupan adalah dengan tertawa yang sekuat-kuatnya. Bisa dibilang terbahak-bahak. Huahahahhaahah :'

Aku tak menjawab pertanyaan itu, tapi aku menjawabnya dalam hati ku. Hati ku berkata "Uput sayang, suatu saat nanti saat usia mu sudah kian bertambah kamu akan tahu apa yang ku rasakan saat ini. Berjuta gejolak ada dalam hati kecil ku. Marah, benci, iri, dengki, cinta, sayang, kecewa, lelah, keputusasaan mereka berkumpul menjadi satu hendak meluluhlantakan pondasi istiqomah ku. Dan kamu tahu aku hanya manusia biasa yang tidak sempurna. Tidak semua pertaruangan itu keluar sebagai pemenang. Dan mungkin saat kau lihat wajah ku menyeramkan aku tengah kalah dibuatnya." sedikit berkaca-kaca aku menatapnya. Ia memelukku hangat seolah mengerti apa yang hati ku ucapkan lewat tatapan mataku.

Bagaimana aku tidak menangis? Teguran itu mengingatkan ku betapa aku menjadi hamba yang kufur selama ini. Hamba yang tidak pandai mensyukuri setiap kenikmatan yang telah Allah berikan. Aku hanya bisa meminta lebih dan lebih. Dan saat permintaan ku tak dikabulkan aku kecewa. Aku marah pada diriku dan kenyataan yang memaksa ku terjebak dalam keadaan yang sulit.

Tiba-tiba semua masalah dalam fikiranku beterbangan di atas kepala ku. Keinginan ku untuk pindah kerja, kewajibanku membayar semesteran, keinginan ku untuk bisa membeli ini dan itu dalam list kebutuhan urgent ku, ibuku yang terlalu sayang padaku hingga tiap hari tiap waktu memberi ku nasehat yang berlebihan, Ayahku yang tak seberwibawa dulu hingga adik laki-laki ku selalu melanggar apa yang ayahku katakan, asap rokok yang selalu memenuhi udara rumahku yang sempit, pengap, aku butuh udara segar, aku butuh ruang lapang, aku butuh ketenangan dan semua itu mustahil kudapatkan dirumah ku. Terlebih lagi dengan luka hati yang kian dalam menggerogoti hati ku. Aku pernah bicara pada Allah, hidupku sulit, hidup ku tak semulus orang lain, hidup ku penuh dengan kerja keras dan perjuangan. Lingkungan yang selalu memaksaku, keluarga yang tak pernah mendukungku setidak please...buat lancar cinta ku. Tapi apa yang terjadi, Allah menitipkan rasa cinta pada dia yang tidak mencintaiku. Apakah ini yang dinamakan hidup?

Aku semakin terisak, mengetahui diluar kesadaran ku telah membuat  orang lain tak nyaman dengan keadaan ku. Karena kebodohanku dalam bersyukur. Ya Allah..
Aku paham betul,kau tidak akan memberikan ujian melebihi kemampuan hambanya,..
Aku tahu betul bahwa tak ada cinta yang abadi di dunia ini...

Mungkin aku tak akan mendapatkan semua itu didunia, tapi aku yakin mendapatkan diakhirat..
jadikanlah aku sebagai hamba Mu, yang selalu istiqomah dan berjuang dijalan Mu...amien..

Hamba Mu,
Fifi Rizky Awaliyah

Sunday 2 December 2012

Saat nya mengambil langkah KECIL untuk perubahan BESAR

Senin, 03 Desember 2012 at Finance Office of PT. Wisu Varia Analitika

Pagi ini, bangun dalam keadaan yang gak nyaman. Kekhatiran pertama adalah teringat akan kejadian semalam, saat kantuk tengah menggelayuti mata ku teman karib ku menghubungi ku via telp namanya Wahyono. Dalam sayup-sayup ditengah gelayuti rasa kantuk ia mencerikan tentang beberapa pengalaman percintaannya. Dan jujur aku tak sadar apa yang ku katakan padanya, dan aku sangat menyesal saat itu. Rasa kantuk menggelayuti mataku tak kuasa memulihkan kembali kesadaran ku. HadoOohh...harus cepat-cepat menghubunginya kembali dan meminta maaf atas itu. Yang kedua adalah masalah resign yang masih digantungin sama atasan. Hahahahaa..ternyata gak cuma dalam percintaan ajah ya, ada istilah gantung menggantung bahkan dalam resign dari perusahaan pun masih digantung. Dan jujur aku sempat kelimpungan juga bila setelah resign belum mendapatkan pekerjaan baru. yah..aku berbeda dengan semuanya. Aku menggantungkan nasip pendidikan ku di Universitas Pancasila pada penghasilan ku bekerja sebagai admin dan finance di PT. Wisuka. Dan yang paling memberatkan ku adalah, problematika ku dengan sahabat karibku ShinyoOo. Nampaknya dia masih marah, sangat marah. Aku bingung, bila aku menghubunginya duluan aku khawatir ia semakin salah paham. Tapi bila di antara kami tak ada yang mau mengalah habislah sudah. Pesahabatan yang telah dibina sekian tahun akan kandas saat ini juga. Makanya jadi galau, apa yang harus aku lakukan, akan kah aku menunggunya menghubungi ku? ataukah aku menghubunginya duluan? bila melihat dari sisi sahabat tentu lebih baik menghubunginya duluan, tapi aku pun khawatir ia masih mempermasalahkan problematika kehilafan ku dua hari lalu. HadoOoohh.......masalah ababil nih..please deh.


Jam 11.30 WIB
Aku diminta menghadap pada atasan ku dan komisaris dari Wisuka. Ibu Endah Widiyanti, dia menanyakan bagaimana posisiku dikantor itu. Dan sungguh tak ku percaya, dia menangis. Heuumm....
Bertambah lah galau ku.
Seharusnya ini jadi hari terakhirku menjabat sebagai admin dan finance.
Tapi,
Ku kaatakan pada Bu Endah, aku akan mempertimbangkannya kembali,

:'(


hilaf yang sangat fatal....

Assalamu a'laikum..

Saat ini waktu sudah menunjukan pukul 18.43 WIB sudah magrib dan saya masih berada diwarnet twins samping SMKYPP. Saya pribadi menyebut warnet ini dengan sebutan warnet cinta *ehhh itu ada sejarahnya loh. Dahulu kala saat masih sekolah di Aliyah dan masih terhanyut dengan aktifitas pacaran. Saya pernah datang ke warnet itu bersama sahabat yang kini telah menjadi mantan Irfan Kamil. Hhhaahahah iya menyatakan cintanya saat kami tengah berada diwarnet ini. Heummm nostal gila deh..udah ah. Jadi sore ini saya masih ada diwarnet karena mengerjakan proyek bersama sahabat saya Andi Muhamad Yasin, dikarenakan si lapti  lagi cuti berkepanjangan alias rusak :'(...huhuhuhu rindu berat sama kamu lapti..:*
dan berhubung saya sedang PMS heheheh..jadi enjoy ajjah deh magriban di warnet.

Berkaitan dengan hilaf yang sangat fatal...
Malam lalu adalah malam terberat yang harus saya lalui, mengapa? 
Percaya atau enggak semalam saya dan sahabat saya yang akrab saya panggil ShinyoOo, atau kalau lagi gila Yaya atau kalo lagi maen ledek-ledekan aya maraha :"((((((((((((((((((((((((((((((((
Dia marah dahsyat. Sebenarnya bukan yang pertama kalinya, persahabatan kami memang banyak godaannya. tapi kalau dilihat-lihat baru kali inilah dy sekasar itu..

ada beberapa penggal kalimatnya yang begitu terekam dalam memori.
Yahh.itu semua salah saya,.
heummmmmmmm................galaunya sampe sekarang gak ilang-ilang.

dan sampe saat ini dy belum menghubungi saya ya Allah...sampaikan maaf ku pada nya :"((((((((((((((



iam so sorry shinyoOo :*  

Rangkuman Debat Pertama Capres 2024

Anies Baswedan Visi dan Misi 1.        Menempatakan hukum sebagai rujukan utama untuk memastikan hadirnya rasa keadilan memberikan keber...